ASSALAMU'ALAIKUM

SELAMAT DATANG KE RUMAH SAYA.

WELCOME TO MY HOUSE

Jumat, 04 Januari 2008

KEMISKINAN

Dalam suatu kesempatan, saya pernah berbincang-bincang dengan seorang pensiunan pegawai BPS mengenai data statistik. Suatu hal yang menarik dari data statistik yang dikumpulkan oleh BPS beberapa tahun terakhir ini adalah data tentang tingkat pertumbuhan ekonomi dan data tentang jumlah orang miskin. Menurut pensiunan BPS itu, data statistik menunjukkan bahwa ekonomi kita tumbuh memadai, yakni sekitar 6% dan laju pertumbuhan penduduk kita cenderung tetap, sekitar 2%.
Secara teoritik dikatakan bahwa apabila laju pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk, maka tingkat kesejahteraan ekonomi juga akan meningkat. Namun anehnya, data statistik mengenai jumlah rakyat miskin tidak membuktikan kebenaran teori tersebut. Jumlah orang miskin di republik ini ternyata semakin banyak, meskipun ekonomi tumbuh secara signifikan. Entah di mana letak kesalahannya sehingga teori dan realita tidak sejalan.
Kita tidak usah pusing mencari sumber kesalahan, yang penting kita fikirkan bahwa kue ekonomi kita semakin besar tapi jumlah orang yang kurang memperoleh jatah pembagian kue itu juga semakin bertambah. Fakta yang terpampang di mata kita ini menunjukkan secara gamblang bahwa kesejahteraan sosial-ekonomi di negeri ini semakin timpang. Data itu juga jelas membuktikan bahwa pemerataan pendapatan di negeri ini semakin senjang, masalah inilah yang perlu kita cermati dan kita carikan jalan keluarnya.
Sebentar lagi kita akan memilih Walikota baru, ketimpangan sosial ekonomi seperti yang diuraikan di atas mungkin juga terjadi di kota ini. Para kandidat Walikota/Wakil Walikota hendaknya menyusun visi, misi dan program yang mampu mengatasi permasalahan di atas. Perangi-lah kemiskinan tapi jangan perangi orang miskin ! para kandidat Walikota tidak usah berfikir yang muluk-muluk, sentuhlah domain kemiskinan ini.
Visi, misi dan program mereka hendaknya merengkuh paling tidak tiga indikator kesejahteraan, yang secara simultan akan saling berkait dengan upaya pengentasan mereka dari lingkaran kemiskinan, yakni : pendidikan; kesehatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Sudah saatnya kita ber-zakat, infaq dan shadaqah kepada mereka, baik dalam bentuk program pembangunan, maupun dalam bentuk-bentuk lain seperti penyediaan sarana/prasarana infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan umum, serta membuka akses permodalan dan pemasaran. Sekali lagi, perangi-lah kemiskinan tapi jangan perangi orang-orang miskin !

Bengkulu, 13 Agustus 2007.

(H. Musiardanis)

Tidak ada komentar: