ASSALAMU'ALAIKUM

SELAMAT DATANG KE RUMAH SAYA.

WELCOME TO MY HOUSE

Sabtu, 05 Januari 2008

T S U N A M I


Saya bukan ahli geologi, apalagi gempa dan Tsunami, dan saya juga bukan orang yang sangat faham tentang agama. Namun dalam kesempatan ini saya ingin mengajak berdiskusi tentang bencana gempa dan Tsunami. Mungkin dengan cara ini, bencana yang kita takuti itu dapat kita hadapi dengan lebih tenang. Seperti beberapa waktu yang lalu Mendiknas pernah berkata bahwa bencana kolosal telah berkali-kali terjadi dalam sejarah umat manusia. Ada yang benar-benar melumatkan satu kaum, tapi ada pula yang batal datang karena umat berdosa itu segera bertobat.
Sejarah memang bisa bercerita banyak dan kisah-kisah itu dapat kita jadikan pelajaran. Sejarah yang lebih singkat tentang bencana gempa di Provinsi Bengkulu dapat pula kita jadikan cermin. Menurut para ahli, Provinsi Bengkulu memang salah satu daerah rawan gempa, tidak aneh bila gempa merupakan tamu tetap rakyat di daerah ini. Menurut sejarah, pada tahun 1818, seminggu sebelum kedatangan Sir Stamfford Raffles, Bengkulu diguncang gempa yang amat dahsyat. Hampir seluruh kota rata dengan tanah, sampai-sampai sang Gubernur Jenderal menamakan Bengkulu sebagai Kota Mati. Namun tidak ada catatan tentang adanya Tsunami !
Ribuan gempa pernah terjadi setelah itu, dalam peristiwa-peristiwa gempa besar yang pernah terjadi, misalnya : letusan Krakatau; gempa tahun 1979; gempa tahun 2000, dan yang terakhir gempa tahun 2007, semuanya tidak ada yang menimbulkan gelombang Tsunami ! mengapa ? Setelah bencana Tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu, kita pernah diberi ceramah oleh para ahli gempa dan tsunami. Mereka dengan sangat jelas mengatakan bahwa Bengkulu memang rawan gempa, tapi potensi gelombang Tsunami boleh dikatakan sangat kecil.
Kata mereka, Bengkulu terlindung oleh topografinya yang bergelombang dan lautnya yang terjal dan dalam. Sebagian besar pantai Bengkulu tidak landai, jarak antara pantai dan daerah pegunungan relatif sangat dekat. Selain itu, hampir seluruh pantai Bengkulu berbatu karang. Semuanya adalah benteng alam yang melindungi Bengkulu dari Tsunami. Lebih jauh lagi, para ahli itu menyatakan bahwa pohon cemara yang tumbuh subur di sepanjang pantai Bengkulu merupakan benteng terakhir yang dapat melindungi Bengkulu dari terjangan Tsunami. Dari semua penjelasan ini, mengapa kita mesti terlalu takut dengan Tsunami ? Kita memang perlu waspada, yang lebih penting kita harus tetap menjaga kelestarian alam kita agar dapat menjadi rumah yang aman untuk tempat tinggal kita.

Bengkulu, 22 Desember 2007.

(H. Musiardanis)

Tidak ada komentar: